Donderdag 28 Maart 2013



1.Seandainya saudara adalah seorang konsultan, untuk menaikkan lagi tingkat penjualan dan laba ,koordinasi apa dan bagaimana yang seharusnya dia lakukan ? Mengapa koordinasi penting untuk dilaksanakan ?

1. Peningkatan Pendapatan melalui Konsultasi Penjualan
Ini adalah alasan utama mengapa konsultan dipekerjakan di tempat pertama. Mereka dapat memiliki efek mendalam pada penjualan produk meningkat dan Pendapatan perusahaan. Mereka melakukan ini dengan hati-hati menganalisis rencana bisnis perusahaan dan menyarankan ide-ide baru untuk meningkatkan penjualan. Hal ini tidak jarang untuk memiliki beberapa layak solusi yang tersedia untuk masalah yang diberikan. Penjualan konsultasi bisa datang dengan lebih dari satu jawaban dan memberikan perusahaan kesempatan untuk memilih salah satu yang terbaik untuk kebutuhan mereka.
2. Penentuan Wilayah Lemah
Sementara kita berada pada topik strategi bisnis, perlu dicatat bahwa seorang konsultan penjualan dapat berperan dalam mendeteksi kelemahan dan pin menunjuk strategi buruk yang mungkin ada dalam rencana bisnis. Sering kali perencanaan yang buruk adalah alasan di balik penurunan pendapatan. Penjualan konsultasi dapat membantu restrukturisasi Solusi yang lebih efisien baru. Perusahaan menyewa konsultan independen penjualan khusus untuk tujuan ini yang membandingkan hasil saat ini dan kemudian menentukan tindakan yang sesuai untuk masa depan.
3. Memprediksi Pertumbuhan Masa Depan
Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan terutama di pasar yang tak terduga saat ini namun satu pasti bisa membuat perkiraan dididik berdasarkan data saat ini dan statistik. Penjualan konsultasi berfokus tidak hanya pada saat ini tetapi juga pada masa depan. Dengan memperhatikan banyak faktor seperti strategi bisnis yang ada, pendapat pelanggan, kualitas produk dan penyesuaian masa depan, penjualan perusahaan konsultan dapat membuat prediksi yang akurat tentang masa depan pendapatan perusahaan. Penilaian ini bisa mengenai produk tertentu atau tentang keuangan seluruh perusahaan 'secara keseluruhan.
4. Mencari solusi yang lebih baik untuk Solusi Ada
Tergantung pada sifat dari perusahaan dan industri itu terlibat dalam, bisa ada berbagai pilihan yang tersedia bagi mereka untuk menerapkan dalam infrastruktur mereka. Dalam banyak kasus, konsultasi usaha kecil dapat memberikan solusi yang lebih baik untuk solusi produktif yang sudah ada. Hal ini membuat perusahaan bekerja lebih efisien dan output yang lebih produktif.
Ini rahasia bagaimana menguntungkan penjualan konsultasi dapat diberikan bahwa itu adalah tepat, kompeten dan tegas dilaksanakan di seluruh papan. Seorang konsultan penjualan yang baik dengan pengetahuan luas dan pengalaman praktis adalah layak dan berat di emas saat ia dapat membawa keluar perubahan yang diinginkan perusahaan adalah mencari. Setiap pendirian usaha ingin meningkatkan mereka pangsa pasar dalam industri terkait mereka harus mempertimbangkan beberapa bentuk konsultasi pada tingkat manajemen setidaknya. Ini akan memiliki dampak positif pada laporan triwulanan.

Koordinasi penting bagi karena melakukan secara bersamaan hal- hal sbb :
a)      Membagi pekerjaan secara spesialisasi dan departementalisasi agar tercapai produktifitas dan effisiensi tinggi.
b)      Mengkoordinasikan bermacam-macam kegiatan yang ada dan telah effisien dan produktif itu agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tanpa koordinasi maka mereka akan memaksimalkan effisiensi bidang mereka tanpa perduli bagian lain
 
2.Salah satu factor pendukung keberhasilan perusahaan adalah Komunikasi. Banyak kegagalan koordinasi disebabkan oleh Komunikasi, coba jelaskan tentang komunikasi yang efektif itu yang bagaimana ? Kendala kendala apa saja yang terdapat dalam komunikasi tersebut ? komunikasi apa saja menurut saudara yang perlu dilakukan dalam perusahaan tersebut?

komunkasi yang efektif adalah sbb :

Memahami Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh dapat mengungkapkan perasaan Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu pastikan bahasa tubuh anda sesuai dengan kata-kata yang anda ucapkan.
  • Kunci Mengasah Bahasa Tubuh
  • Kenali penampilan, perilaku dan kebiasaan anda sendiri.
  • Pelajari dan perbaiki sikap dan gerakan standar yang memberi nilai plus saat anda berkomunikasi.
  • Bersikaplah tenang dan logis, baik tutur kata maupun sikap.
  • Cermati bahasa tubuh yang berkaitan dengan adat kebiasaan setempat.
Sikap Tubuh
Sikap duduk Anda mempengaruhi penilaian orang terhadap Anda.ini juga sangat berpengaruh pada kesehatan anda sendiri.
Memberi Kesan yang Baik Saat Duduk
  • Duduklah tegak dan tidak merosot dikursi, dalam posisi miring atau segaris dengan kedua kaki merapat.
  • Saat duduk letakkan tas anda disamping kiri kursi atau belakang sandaran kursi.
Yang harus Diperhatikan saat Anda duduk
  • Duduk mengangkat atau menumpangkan kaki tidak dilarang. Tapi jangan sampai kaki atau alas sepatunya terlihat.
  • Duduklah dengan sikap tegak, rentang paha tidak melebihi lebar pinggul.
Disebelah Mana tamu Anda duduk
  • Bila Anda menerima tamu, persilahkan tamu anda duduk disebelah kanan.
  • Duduklah sejajar dengan tamu.
Berjalan yang Baik
  • Ayunkan langkah kaki dengan sewajarnya, jangan terlalu melebar atau terlalu menyempit.
  • Upayakan kedua kaki anda menapak ketanah dengan mantap.
Berdiri Sempurna
  • Berdirilah dalam posisi tegak.
  • Tarik bahu anda agar tidak menutup tubuh anda.
  • Atur posisi kedua kaki yang nyaman untuk menopang tubuh anda
  • Arahkan pandangan mata kedepan.
Berpeluk Cium Saat Berjabat Tangan
Peluk Cium saat berjabat tangan adalah pertanda kedekatan yang sudah jadi pemandangan biasa. Tapi, bukan berarti semua orang terbiasa dengan hal ini.
Tips & Trik
  • Perhatikan benar – benar Bahasa tubuhnya. Tak perlu ragu melakukannya bila ia terlihat tak canggung dan memiliki keinginan yang sama.
  • Dalam situasi formal, yang lebih tua atau seniorlah yang melakukan peluk cium terlebih dahulu.
    Jangan terburu-buru menghapus noda lipstik dengan tangan. Ini akan menimbulkan perasaan tak enak dihati orang yang baru mencium anda.
  • Bila tidak ingin peluk cium. Anda bisa menahan jabat tangan dengan mengenggamnya dengan hangat.
  • Bersalamlah dengan mengatupkan kedua telapak tangan anda sambil sedikit mengangguk atau mengangkat kedua telapak tangan anda agak tinggi..
Seperti yang disampaikan Wilbur Schram, the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan memperhatikan :
a) Pesan harus dirancang dan disampaikan sehingga menarik.
b) Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman antara komunikator dan komunikan, sehingga dimengerti.
c) Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.
d) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan komunikan.

Dalam berbisnis, Anda perlu berkomunikasi. Dalam mengkomunikasikan bisnis, Anda mungkin punya masalah. Ada enam kendala yang mungkin muncul dalam mengkomunikasikan bisnis Anda. Berikut ini adalah rincian kendala itu dan cara untuk mengatasinya.
1. Struktur komunikasi yang buruk
2. Penyampaian yang lemah
3. Penggunaan media yang salah
4. Pesan yang campur aduk
5. Salah audience
6. Lingkungan yang menganggu

STRUKTUR KOMUNIKASI YANG BURUK
Struktur sebuah komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis Anda. Tidak penting apakah audience Anda hanya satu orang atau ribuan orang, struktur komunikasi yang baik tetaplah yang terbaik di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran saat ini. Pesan Anda, tetap harus ‘terdengar’ di tengah riuh-rendahnya semua itu.
Struktur komunikasi yang baik mengikuti pola:
- Pembukaan
- Isi
- Penutup
Kemudian: Umum -> khusus -> umum, atau global -> detil -> global
PENYAMPAIAN YANG LEMAH
Tidak terlalu masalah apakah pesan komunikasi Anda penting atau impresif, jika Anda menyampaikannya tanpa ‘tonjokan’, Anda tidak bisa meyakinkan orang sesuai yang Anda harapkan. Lebih dari itu, jika ‘tonjokan’ Anda sudah telak pun, tetaplah pesan Anda perlu waktu untuk punya efek.
Pesan Anda harus bertenaga. Pesan Anda tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.
Janganlah Anda campuradukkan antara penyajian dengan penyajinya. Penyajinya mungkin pemalu, tapi jika pesannya bisa menonjok, maka audience akan bergantung pada setiap kata yang keluar dari mulutnya. Jadi, tidak usah ragu tentang siapa diri Anda. Khawatirlah tentang pesan Anda. ‘Menonjok’kah, atau hanya sekedar ‘mengelus-elus’ saja.
SALAH MEDIA
Tak perlu Anda menyelenggarakan sebuah meeting besar dengan menghadirkan semua orang dalam organisasi, hanya untuk memberitahukan bahwa para pegawai kini tidak lagi mendapatkan ballpoint gratis dari kantor. Memo kecil yang diedarkan sudah lebih dari cukup.
Begitu pula, pilihlah dengan tepat media komunikasi bisnis Anda. Jika koran, apakah koran lokal atau koran nasional? Jika TV apakah TV lokal atau TV nasional? Jika majalah, apakah semua majalah atau majalah bisnis saja? Jika billboard, apakah memang perlu di setiap sudut jalan? Apa yang menjadi pengecualian, mungkin hanya internet, karena murahnya biaya.
Dalam berpresentasi, jika Anda menggunakan PowerPoint, apakah memang perlu menjejalinya dengan segala data dan bagan yang terkait? Apakah itu memang perlu atau bisa dilakukan hanya dengan selembar atau dua lembar fotokopi?
Jika pesan Anda kompleks, maka berilah ruang lebih untuk audience agar mereka bisa mencerna pesan Anda dengan lebih leluasa. Di kamar tidur, di kamar mandi, di restoran, di mobil saat hendak ke kantor, sambil berlari di treadmill, dan sebagainya. PowerPoint, hanya dilakukan di ruangan tempat Anda bicara. Waktu audience sempit, dan mereka tidak punya infocus di kamar mandinya.
Berilah ruang lebih bagi audience agar bisa mencerna pesan Anda sesuai kecepatan mereka.
PESAN YANG CAMPUR ADUK
Jika pesan Anda campur aduk, maka Anda tidak merengkuh audience, melainkan mengasingkan mereka ke sebuah pulau terpencil di kutub selatan sana.
Berhati-hatilah Anda dengan dua hal ini:
1. Menggunakan jargon yang mungkin dikenal, tapi sulit dicerna dan dipahami.
2. Mencoba menghemat waktu dan kertas dengan menjejalkan lebih dari satu pesan menjadi pesan tunggal.
Contoh 1:
Anda membuat pengumuman tentang pemotongan anggaran untuk biaya telepon, yang di dalamnya managemen meminta para pegawai untuk mengambil sikap dan perilaku tertentu, kemudian Anda sekaligus juga mengumumkan tentang family gathering perusahaan.
Contoh 2:
Anda mengumumkan tentang larangan untuk memberi hadiah kepada klien, dan pada saat yang sama Anda memberikan PENGECUALIAN untuk klien baru tertentu yang berpotensi besar bagi perusahaan. Dan Anda, sama sekali tidak memberi rincian dan pedoman tentang “klien baru berpotensi” itu.
SALAH AUDIENCE
Salah audience, pasti dimulai dari diri Anda sendiri. Misalnya, Anda memberikan topik A yang menurut Anda sedang hot di pasaran. Dalam presentasi, Anda menyampaikan berbagai hal yang justru sedikit sekali hubungannya dengan topik A. Menurut Robert Cialdini, presenter yang demikian disebut dengan ‘smuggler of influence’. Jika hal demikian memang disengaja, maka Anda bisa disebut sebagai ‘penjahat presentasi’.
Dalam faktanya, jika pun Anda sudah mati-matian memilih topik yang menurut Anda tepat, tetaplah Anda berpeluang untuk menuai audience yang salah. Dan jika kesalahan itu tak tertebus sampai dengan akhir presentasi Anda, alias audience tidak memperoleh ‘keuntungan substitusi’ dari presentasi Anda, maka Anda akan disesali oleh audience Anda.
QA Communication pun mengalami hal ini. Topik workshop yang berjudul “CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN BERPRESENTASI”, masih menuai audience yang berharap bahwa workshop itu adalah tentang teknik presentasi, atau setidaknya mencapai percaya diri dengan teknik presentasi. Padahal, workshop itu adalah tentang fenomena booster untuk rasa percaya diri berbicara, yang jauh lebih penting dari persoalan teknis presentasi semata. Dan padahal, topik itu juga telah diupayakan agar bisa menuai audience yang netral, yaitu siapapun yang ingin percaya diri dalam berbicara. Di workshop berikutnya (ParaSpeaking dan Performance Speaking), barulah mereka akan mendapatkannya. Gitu lho…
Hati-hati juga, jika Anda akan berpresentasi di sebuah event di mana ada banyak penyaji selain Anda. Anda bisa terpengaruh untuk ‘melakukan penyesuaian’ di detik-detik terakhir sebelum Anda maju dan berbicara. Waspadalah karena Anda bisa terjebak pada perubahan yang justru tidak Anda inginkan. Sekalipun, topik penyaji lain memang lebih menarik menurut Anda.
Salah audience, bisa menjadi kesia-siaan bagi Anda dan tentu saja… audience Anda.
Pilihlah audience Anda dahulu, baru pilihlah topik Anda.
LINGKUNGAN YANG MENGGANGGU
Lingkungan yang mengganggu jelas kendala komunikasi bisnis buat Anda. Suara nada sambung handphone saat Anda bicara adalah contohnya. Apapun bentuknya, gangguan dari lingkungan akan membuat bicara Anda tidak bisa optimal didengar.
Beberapa hal ini perlu Anda perhatikan:
- Suara Anda tidak terlalu keras
- Banyak audience yang mengobrol saat Anda bicara
- Suara dari luar ruangan, dari jalanan, raungan sirine dari ambulan, pemadam kebakaran atau polisi
- Suara dari ruangan sebelah
- Bunyi handphone dari kantong audience
- Interupsi
- Sesi bicara yang terlalu menegangkan
- Pikiran audience yang melanglang buana (lihat mata mereka)
- Slide Anda (atau isinya) terlalu kecil atau layarnya terlalu jauh
- Terlalu banyak daya tarik dari luar ruangan karena pintu yang terbuka atau jendela yang tembus pandang
- AC ruangan terlalu dingin atau bahkan tidak menyala
- Maaf, ada yang kentut di dalam ruangan yang tertutup
Apapun harus Anda lakukan demi fokusnya audience Anda. Sebab gangguan lingkungan, bisa membuat presentasi Anda hanya berjarak selangkah dari ‘nothing’.
KESIMPULAN
Kendala komunikasi bisnis Anda bisa bermacam-macam. Dengan kehati-hatian dan kecermatan, sebagian besar kendala itu bisa diatasi dengan mudah. Dan presentasi Anda, akan lebih bermakna.
Dengan kendala yang bisa diminimalisir, presentasi Anda akan bermuara pada situasi terbaik audience untuk mendengar dan mengerti apa yang menjadi MDA Anda

Komunikasi Apa Saja Yang Perlu dilakukan dalam Perusaaan 
 
komunikasih yang perluh dilakukan dalam perusahaan  adalah yang perlu diingat bahwa karyawan berhak untuk mendapatkan inormasi / komunikasi  yang jelas mengenai ketentuan dan peraturan perusahaan agar tidak menjadi kendala saat bekrja di kemudian hari.

4.Menurut pendapat Saudara Gaya kepemimpinan apa yang cocok untuk perusahaan tersebut ?Persyaratan2 apa saja yang diperlukan oleh seorang pemimpin yang baik sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. ? Jelaskan perbedaan antara Pemimpin dan manajer ?

Persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam Pemimpin

1.Problem Solver. Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari permasalahan. Jika tak mau julukan Ms/Mr No Solution tercetak di punggung Anda, mulailah bertindak tegas dan hapus kebiasaan Anda bersikap plin plan. Jangan pula menumpuk kebiasaan melarikan diri dari tangung jawab. Sebagai ‘nahkoda’, Anda-lah yang berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar.
2. Bersikap Positif. Setiap orang tak luput dari kesalahan. Bila hal ini menimpa anak buah Anda, jangan langsung mencecarnya dengan ‘segudang’ omelan. Selidiki latar belakang permasalahannya sehingga Anda bisa bersikap lebih proporsional. Jika Anda melakukan kesalahan, tak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait. Jangan lupa melakukan perbaikan untuk menebus kekeliruan Anda tersebut.
3. Komunikasi dan Komunikasi. Karyawan sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan berjalan dalam ‘gelap’. Sebagai pemimpin, Anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainya. Bekali pula anak buah dengan penilaian terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa belajar cara melakukan tugas dengan benar. Pelihara komunikasi 2 arah dengan bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali Anda meluncurkan kebijakan baru.
4. Menjadi Inspirasi. Seorang pemimpin harus mampu menetapkan standard dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date benak Anda dengan informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman, dan patuhi perintah yang Anda buat sendiri, misalnya, selalu tiba di kantor on time.
5. Tumbuhkan Motivasi. Berikan penghargaan terhadap prestasi –sekecil apa pun itu, yang dilakukan anak buah Anda. Bahkan karyawan yang paling hobi telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila Anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi pujian diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala, ajukan pula pertanyaan serta tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah. Misalnya meminta pendapat mereka atas sebuah proyek kecil. Atau minta ide mereka untuk mempercantik kantor dan sebagainya.
6. Hubungan Baik. Jalin hubungan professional dan interpersonal yang harmonis dengan seluruh anak buah. Ingat, di balik statusnya sebagai bawahan, karyawan adalah pribadi yang memiliki latar belakang unik dan permasalahan tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal sehingga Anda mampu melakukan coaching tepat sasaran.
7. Turun Gunung. Mentang-mentang kartu nama telah dihiasi titel manager, lantas Anda merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia terjun ke lapangan, dan tak asal main perintah saja. Semakin hebat lagi, hormati anak buah bila pekerjaan itu bisa dilakukan dengan lancar. ‘Turun gunung’, ‘masuk lumpur’, itu perlu karena akan menunjukkan kualitas Anda kepada anak buah.

 Perbedaan Manajer dan pemimpin

pertama, dalam hal perencanaan
  • manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele
  • namun jika pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya
kedua, dalam hal pengaruh
  • manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan seorang manajer
  • kalau pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik dalam berpikir, bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi, pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan
ketiga, dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya
  • Manajer akan memilih untuk memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya melakukan sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan menuntut
  • jika pemimpin justru akan memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan (empowering) anak buahnya, biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan dengan senang hati merealisasikannya untuknya
keempat, dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya
  • Sang manajer akan cenderung malas untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya, namun justru lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan sanksi untuk memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan performa
  • hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader) justru akan memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak buahnya menurun.
kelima, dalam hal tujuan yang ingin dicapai
  • manajer memiliki tujuan yang jelas dan memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau organisasi miliknya
  • namun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di organisasinya yang ia rasakan kurang atau belum sempurna
 5.Untuk mendapatkan pendapatan yang optimal perlu kiranya perusahaan mengadakan pengawasan yang efektif, jelaskan pengawasan efektif apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut ? apakah perlu perusahaan mengadakan control extern ? mengapa dan siapa yang akan melaksanakannya?

 Pengawasan Yang Efektif

Pengawasan yang efektif didasarkan pada sisitem informasi
manajemen yang efektif. sisitem informasi manajemen dapat ditetapkan
sebagi metode formal yang memberikan informas yang dibutukan oleh
manajer dalam melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Nilai
informasi yang diberikan bergantung pada kualitas, kuwantitas dan
relevansi data yang diberikan dengan kegiatan manejemen. Dan
informasi yang dibutukan oleh manejer berbeda – beda bertgantung pada
keadaan yang dibutuhkan.
Pengawasan yang efektif harus melibatkan semua kalangan dan
tingkatan manejer dari tingkt atas sampai tingkat bawa, dan kelompok –
kelompok kerja konsep pengawasan efektif ini mengacu pada
pengawasan mutu terpadu atau (TQC) total qualiti control.
Didalam dunia pendidikan QTC akan dapat efektif, jika pada tiap
tingkatan pendidikan mempunyai keterpaduan, kerjsama yang baik antara
kelompok kerja (guru) dan pimpinan dalam melakukan pengawasan
mutu. Partisipasi penuh setiap tingkatan atau kelompok dalam melakukan
pengawasan mutu biasanya disebut dengan gugus kendali mutu (GKM) yang betujuan menjamin keberhasilan pengendalian mutu terpadu.
Prinsip yang digunakan adalah kontribusi setiap anggota yang berupa
saran yang dipertimbangkan dan relevan dengan program dan nilai- nilai
yang dimiliki. Dalam hal ini tidak dikenal atasan dan bawahan tetapi
dengan komitmennya demi perbaikan mutu.
Beberapa kondisi yang harus dip erhatikan jika pengawasan ini
dapat berfungsi efektif, antara lain:
1. Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan dan kriteria yang
dipergunakan dalam system pendidikan, yaitu relevansi, efektifitas,
efisiensi, dan produktifitas tujuan – tujuan pendidikan dalam
berbagai tingkatan, mulai dari tujuan pendidikan nasional hingga
tujuan tujuan mata pelajaran agar standar pengawasan pendidikan
berjalan efektif dan efisien semua itu harus dipahami
dan
diterimaoleh setiap anggota.
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:
pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.”
atau
suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai
proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan penyebab ketidakcocokan yang muncul. Dalam konteks membangun manajemen pemerintahan publik yang bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), pengawasan merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama pentingnya dengan penerapan good governance itu sendiri.

Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan masyarakat (social control).
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah:
a.    mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
b.    menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
c.    mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.

Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.      Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.

2.      Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3.      Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

4.      Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.
 
Mengapa dan siapa yang mengawasinya....?? karyawan dan perusahaan tu lah yang harus mengawasinya